BOM WAKTU"Sebagian masyarakat kawatir dengan kedatangan pemudik dari luar kota, COVID-19.


KUALA TUNGKAL-Brantasnews.com, Tradisi pulang kampung atau mudik sudah mengakar bagi masyarakat Indonesia. Migrasi tahunan ini biasanya mencapai puncaknya saat menjelang Idul Fitri.

Namun, di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun ini, Sebagian  masyarakat Tanjung Jabung Barat kawatir atas kedatangan mereka.

Pasalnya para ahli kesehatan pernah berkata dan mempringatkan hal itu bisa menjadi "bom" penyebaran virus corona atau covid-19.

Argumen itu tidak berlebihan, sebab, mereka yang mudik jumlahnya tak sedikit.Di kawatirkan sebagian dari pemudik itu  Wilayah yang kasus COVID-19 paling banyak atau zona merah.

Apalagi di tengah wabah ini, Pemerintah Indonesia tidak melarang penuh masyarakat untuk mudik saat lebaran nanti. Meskipun ada sejumlah imbauan dan aturan yang dikeluarkan menyusul pembatasan pergerakan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman.

Sementara itu, pakar kesehatan, (Monica Nirmala) memperingatkan bahwa ada konsekuensi mengerikan apabila kegiatan mudik tetap berlangsung.
Monica juga ragu dengan kebijakan pemerintah pusat yang hanya menyuruh pemudik untuk mengarantina diri selama 14 hari. Pasalnya itu pun sifatnya hanya imbauan dan mudah dilanggar.

"Masayarakat bisa melanggarnya dengan berjalan-jalan ke pasar," kata pakar kesehatan lulusan kesehatan masyarakat Universitas Harvard ini. 


Dengam stetmen yang di berikan oleh pakar kesehatan itu (monica Nirmala )sebagian  masyarakat yang berada di daerah bisa ikut terdampak COVID-19 akibat mudik atau kedatangan mereka.

Kalaupun mudik tetap berlangsung , pemerintah dakerah harus punya langkah-langkah untuk mengantisipasi hal itu.

Menurut saya ipul,(39) masyarakat kuala Tungkal yang saat itu melintas.

 "pemerinta dakerah( Pemda )maupun instansi lainya harus mengambil tindakan pencegahan serius untuk melindungi Kota Bersama  ini."ungkapnya.

Senada dengan ipul,azis(41) yang juga saat itu melintas juga mengatakan.

 "kota ini , kota kuala tungkal hanya ada 1(satu) Rumah sakit ,yang lain hanya puskesmas untuk menangani kasus COVID-19, dan mereka pasti  kewalahan seumpama hal buruk itu terjadi"tutupnya.

Reporter.  : hery wendra (eyik)
Editor       : wenz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi lagi",Diduga Oknum Guru SMP Di Kabupaten Muara Enim Menganiaya Murid

dump truk warna putih, membawa mutiara hitam PT. DANA ARTHA MINING(DAM) subkontraktor dari PT. MUSI PRIMA COAL tabrak lari pengendara sepeda motor

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.