Dr.Eni Zatila Mengajak masyarakat tingkatkan upaya pencegahan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M

Brantasnews.com - Muara Enim
  Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Kekhawatiran akan terjangkitnya penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk ini semakin bertambah saat musim penghujan seperti saat ini, Deteksi dini dan penanganan yang terlambat dapat mengakibatkan meningkatnya kasus yang berakhir dengan kematian

DBD bisa menjangkiti seseorang yang telah mendapat gigitan dari nyamuk betina Aedes aegypti. Nyamuk tersebut membawa virus pemicu yang berasal dari keluarga Flaviviridae, dengan empat jenis virus yang dikenal dengan serotipe (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4).

Serotipe tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Virus kemudian mengambil alih mekanisme sel-sel tubuh seseorang. Serotipe demam berdarah dengue bekerja dengan membentuk komponen protein baru untuk memperbanyak diri..

Saat tim Brantasnews mempertanyakan permasalahan yang saat ini terjadi di kabupaten muara enim mengenai DBD, kepada Kepala dinas kesehatan (KADINKES) Dr. Eni zatila,melalui pesan WhatsApp, mengatakan.

 Saat ini di musim Penghujan, secara data Provinsi Sumatera Selatan terjadi Peningkatan kasus termasuk Kabupaten Kota se-sumatra selatan, termasuk kabupaten Muara Enim. 

Yang perlu ditingkatkan adalah upaya pencegahan,yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M. Kegiatan PSN ini harus dilakukan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari masing-masing dari rumah kita atau dilakukan secara bergotong-royong agar jentik nyamuk tidak berkembang biak di tempat penampungan air atau tempat-tempat yang bisa menampung air. 

Selain itu bisa mendapatkan bubuk abate di fasilitas kesehatan setempat atau memelihara ikan (seperti ikan cupang) di bak penampungan air itu juga cukup efektif untuk membunuh jentik,
Dalam penggerakan PSN sudah ada edaran dari Bupati kepada Camat, untuk diteruskan sampai ke Desa-desa, lingkungan sekolah, bahkan lingkungan kerja  OPD.

 Penyemprotan (fogging) itu berdasarkan standar penanganan DBD oleh kemenkes hanya dilakukan untuk wilayah rumah penderita DBD itupun hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, karena dikhawatirkan di sekitar rumah penderita sudah ada virus DBD yang dibawa oleh nyamuk, Fogging bukanlah pilihan utama..

yang paling utama adalah PSN. Selain biaya akan sangat besar untuk fogging massal, juga tidak efektif apalagi curah hujan lagi tinggi seperti sekarang.
Sebab Kami pernah menghitung biaya 1 kali fogging massal untuk 1 kecamatan seperti Lawang Kidul membutuhkan biaya 600 sd 700 juta  ..nah alangkah sayangnya biaya sebesar itu hanya untuk 1 kali penyemprotan dan hasilnya tidak efektif (hanya membunuh nyamuk dewasa yang ada saat itu), selama tempat perindukan nyamuk tidak kita bersihkan, akan tetap memberi tempat nyamuk berkembang Biak,. Dengan PSN membuat kita memutuskan rantai penularan. PSN harus dilakukan serentak, bersama-sama oleh warga dalam bentuk gotong royong, mengaktifkan jumat bersih baik di sekolah, lingkungan kerja, atau pemukiman,
Sementara untuk kasus bulan januari sudah, mencapai 712 kasus
Kasus tertinggi di jan 2024 :  palembang, OI dan Prabumulih,trendnya masih naik.
Insidence Rate (IR)
IR tertinggi Prabumulih 36,9, OI 23,0, dan pagaralam 10,0..
Tegas Dr. Eni Zatila,KADINKES Muara Enim.


Reporter : Okta.R
Redaktur: Isfa.R

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi lagi",Diduga Oknum Guru SMP Di Kabupaten Muara Enim Menganiaya Murid

orang nomor satu di Muara Enim, Berkomentar Tidak pantas di salah satu grup WhatsApp Biro Muara Enim.

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.