Di Hari kemerdekaan Republik Indonesia Diduga kuat Pihak PT, Bukit Asam Merampas Kebebasan Pers

Brantasnews.com//  Muara Enim, Sumatera Selatan -- Tepat pada tanggal 17 Agustus 2022.Rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan ke- 77, hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang di alami Berapa awak media, saat hendak memburu berita kegiatan pembukaan museum batu bara milik PT Bukit Asam Tbk, yang bertempat di x sentral pasar bawah Tanjung Enim, Kecamatan Lawang kidul, Rabu, 17 Agustus 2022.

Kekecewaan berapa awak media saat ingin meliput kegiatan yang di laksanakan oleh PT Bukit Asam, sesampai di lokasi kegiatan awak media tersebut diduga di larang masuk oleh keamanan perusahaan PT, Bukit Asam

Jelas tugas pers untuk menyuguhkan berita berita agar masyarakat bisa mengetahui perkembangan dan kemajuan  suatu tempat dan negara, dengan adanya  dugaan larangan untuk melaksanakan tugas jurnalistik jelas hal ini sudah membelenggu kebebasan pers dan Menghalangi tugas wartawan serta Mengangkangi UU No 40 Tahun 99.


Ika Anggraeni salah satu awak media mendapat perlakuan buruk dari oknum staf Humas PTBA. Dirinya yang sedang melakukan tugas meliput kegiatan ditarik paksa oleh oknum staf Humas PTBA tersebut dan menuding kalau dirinya melakukan perbuatan tidak sopan.

“Saya kan sedang meliput, karena melihat rekan-rekan wartawan lain yang aksesnya dibatasi sehingga tidak leluasa meliput saya menghampiri Direktur Operasional PTBA untuk menanyakan hal tersebut. Namun belum selesai bicara, tiba-tiba seorang oknum staf Humas PTBA menarik saya secara paksa dan menuduh saya berperilaku tidak sopan,” Jelasnya.

Ika pun mempertanyakan perilaku dirinya mana yang dianggap tidak sopan tersebut. Padahal dirinya bekerja dengan tetap menjaga etika sewajarnya wartawan.

Tidak hanya itu, saat Ika mempertanyakan apakah wartawan dilarang melakukan peliputan kepada Sekretaris Perusahaan PTBA Apolonius Andwie, secara tegas Sekper PTBA tersebut mengatakan tidak boleh.

“Kita kan datang kesini untuk bertugas melakukan peliputan, apalagi dari penyelenggara pihak PTBA memberikan kartu tanda media. Jadi untuk apa ada kartu tersebut kalau kami tidak diperbolehkan meliput dan hanya disuruh duduk seperti acara kondangan,” Terang Eka.
Rudiyansyah Selaku Ketua DPC Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia " AWDI" kabupaten Muaraenim saat di jumpai Media di sekretariat AWDI  Lintas HTI jalan media Desa muara Lawai, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, mengatakan,  "Sangatlah di sayangkan hal ini terjadi, apa lagi bertepatan dengan HUT RI, PT Bukit Asam adalah perusahaan besar sangat di sayangkan apa bila benar menggalang halangi tugas jurnalis untuk mencari informasi, sedangkan sudah jelas tertuang di UU Pers no 40 Tahun 99, tentang kebebasan Pers."katanya.

Mahbob, Sebagai jurnalis Aktivis Muara Enim di Ring 1.  PT Bukit Asam, Mengatakan.
"Bahkan wartawan yang di undang hadir  dilarang untuk meliput kegiatan, tersebut, miris nya lagi rekan rekan wartawan yang sudah ada di dalam,di suruh keluar pagar pembatas Tidak boleh meliput. Jelas Bob.


Saat di komfirmasi melalu WhatsApp, Arsal Ismail Selaku Dirut  PT. Bukit Asam, TBK, No 0813 1638 xxxx Tidak ada balasan, sampai berita ini tayang

Reporter:Tim
Publik share:Isfa.R

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi lagi",Diduga Oknum Guru SMP Di Kabupaten Muara Enim Menganiaya Murid

dump truk warna putih, membawa mutiara hitam PT. DANA ARTHA MINING(DAM) subkontraktor dari PT. MUSI PRIMA COAL tabrak lari pengendara sepeda motor

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.