DPP LSM BARIS Akan Surati BPK Terkait Proyek Milliaran Rupiah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi teknis
DPP LSM BARIS Akan Surati BPK Terkait Proyek Milliaran Rupiah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi teknis.
Labusel- Brantas news
Ketua DPP LSM-BARIS (barisan rakyat indonesia satu) M.Darma Sihombing akan menyurati inspektorat dan BPK (badan pemeriksa keuangan) meminta untuk mengaudit proyek pekerjaan pembangunan jalan beton asam Jawa - teluk panji pangarungan l, ll hal ini disebutkan saat bertemu dengan awak media di kota pinang.
Pembangunan jalan beton kontruksi dari pangarungan l menuju pangarungan ll desa pangarungan kecamatan torgamba kabupaten Labuhanbatu selatan (Labusel) nomor kontrak 010/SP-KONTRAK/PPK/BM-JALAN/DPU-PR/2020, nilai kontrak 5.985.273.000, tanggal kontrak 26 Juni 2020 sumber dana DAU, pelaksana CV.ARFA RADHIKA (pembangunan-red) tertulis dipapan informasi.
Pembangunan jalan beton (proyek-red) diduga tidak sesuai mutu dan spesifikasi teknis sebagaimana tertuang dalam kontrak kerja yang disepakati antara kontraktor dan Pejabat Pembuat Komitmen Proyek, kata m.darma s.
Saat dikonfirmasi Senin 5/10/20 lewat telepon seluler salah seorang aparatur sipil negara di dinas PUPR labusel pak pablo mengatakan "datang saja kekantor PUPR jumpai saja PPK nya Nikson silitonga dan pengawasnya, tutupnya.
Di lokasi pekerjaan terlihat tumpukan material batu pecah, batu sirtu kali, pasir, semen dan besi.
Anehnya batu pecah yang digunakan diduga illegal tidak sesuai spesifikasi.
Silain itu, berdasarkan pantauan wartawan wantara. com tidak ada pengawasan dari dinas terkait, juga konsultan pengawas pengerjaan
Alat yang digunakan di lapangan mengaduk semen dan bahan batu pecah serta pasir pakai mobil pick up.
Selain itu, rabat beton tidak menggunakan wiremesh atau tikar namun hanya menggunakan tulang tengah memakai besi berukuran 14 mm diikat berbentuk balok.
Material batu pecah yang digunakan pembuatan rabat beton berasal dari Aek Buruh diduga berupa batu pecah illegal manual dan tidak sama ukurannya serta bercampur batu sirtu kali.
Diduga pemilik proyek AH dan setelah dikonfirmasi Kamis 24/9/2020, AH mengatakan "punya acua itu bang, aku cuman bantu bantu mengurus, papan proyeknya sudah dipasang, kalau batu pecahnya dari BKA, akunya.
Berbeda saat dikonfirmasi salah satu pekerja di lapangan Heri warga Kisaran, selaku penerima material mengatakan, “ia bang batu ini berasal dari Aek Buruh Rantauprapat.. Saya hanya menerima barang saja di sini dari dump truk pengangkut. beginilah bentuk materialnya, ada yang pecah, ada juga bulat dan ukurannya tidak tau karena tidak merata”.
Juga Anto warga Teluk Panji mengaku pekerja, saat dikonfirmasi tentang perbandingan pasangan adonan (campuran semen – red) semen mengatakan, semen 2 sak, batu 15 ember, pasir 13 ember, cara mengerjakannya bertahap sebelah.
Tambahnya adapun lantai kerja tinggi 5 cm, lebarnya 275 cm, tinggi coran 30 cm, kata anto.(SWITO/tim)
Komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH MASUKANNYA, KAMI AKAN MEMPELAJARI DALAM POSTINGAN BERIKUTNYA