AKUN METARIA NYONYAFEVIBAE DIDUGA LECEHKAN PROVESI GURU.

Diduga Melecehkan Profesi Guru, Pemilik Akun FB inisial (Mn) akan dilaporkan ke pihak yang brrwajib.

Brantasnews.com_Muara Enim_Sebuah akun Facebook bernama Metaria Nyonyafevibae membuat heboh. Pasalnya, salah satu postingannya di duga dianggap melecehkan profesi guru.

Meski postingan tersebut sudah dihapus, namun tangkapan gambar postingan akun itu tersebar luas di Grup WhatsApp. Minggu (26/07/2020).

"Guru sekarang enak ya makan gaji buta", tulis akun tersebut, seperti dilihat dari tangakapan gambar yang diterima media ini. 

Postingan ini pun akhirnya menuai kritik beberapa organisasi guru di Kabupaten Muara Enim. 

Plt. Ketua DPC PGRI Muara Enim Jumran SH, MM membantah apa postingan tersebut karena ditengah pandemi ini guru masih tetap mengajar walaupun tidak ada pembelajaran dalam bentuk tatap muka. 

"Tidak benar guru makan gaji buta, malahan saat ini beban guru justru cukup berat harus mengajar lewat media daring yang mana guru harus menyiapkan semua fasilitas pembelajaran baik dari media pembelajara hingga strategi proses pembelajaran yang tidak biasa harus mereka jalanani,"ungkap Kepala SMP Negeri 5 Muara Enim, Sabtu (25/7/2020) saat dihubungi salah satu media. 

Kemudian Jumran menegaskan atas tuduhan tersebut pihaknya akan pihaknya sangat merasa keberatan karena proses pembelajaran daring ini juga dilakukan khusus untuk wilayah zona merah dan jika terdapar siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring ini siswa tersebut dapat belajar menggunkan media lain. 

"Daring ini dilakukan karena kabupaten Muara Enim ini saat ini masuk kategori zona merah. Dan siswa yang tidak bisa mengikuti pembelaharan daring ini bisa dengan cara mengambil tugas ke guru dan dikerjakan di rumah kemudian di kumpul ke sekolah sesuai dengan instruksi gurunya," jelas Jumran. 

Kemudian atas postingan ini pihak akan mempelajari dan tentu saja akan meminta yang bersangkutan mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. 

"Yang pasti ini adalah pencemaran baik institusi, profesi, dan juga salah satu bentuk pelanggaran UU ITE. Maka itu yang bersangkutan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya ini," tegasnya. 

Ditambahkan oleh Sekertaris PGRI Muara Enim Heri Candra akun tersebut jelas telah mengunggah ujaran kebencian maka itu kita dari PGRI akan memnuntut pemilik akun tersebut secara hukum. 

"Ini jelas ujaran kebencian dan melanggar UU ITE dan telah melecehkan profesi guru dan bahkan bukan satu orang guru yang dilecehkan melainkan seluruh guru di Indonesia. Maka itu besok kita akan mengumpulkan seluruh pengurus cabang PGRI kecamatan hingga Ranting untuk melaporkan akun tersebut," tegasnya. 
Terpisah Majelis Kepala Sekolah SMA (MKKS) kabupaten Muara Enim Darmadi saat dikonfirmasi juga mengutuk keras unggahan akun tersebut dan menjelaskan bahwa guru tidak benar apa yang diunggah oleh akun tersebut karena sampai hari ini guru mahas melaksanakan KBM dan datang ke sekolah. 

"Jelas apa yang diposting akun tersebut sangat salah besar dan itu tidak benar ,Guru tetap mengajar baik itu melalui daring/Luring dan bahkan guru melakukan pembelajaran menggunakan portofolulio bagi siswa yg tidak punya jaringan atau sejenisnya," urainya.

Terakhir Darmadi berharap agar wabah covid-19 ini segera berakhir.

"Kita berdoa semoga wabah ini cepat habis sehingga pembelajaran dapat dilakukan tatap muka," harapnya. 

Terakhir Darmadi menyesalkan perbuatan akun tersebut dan meminta akun tersebut untuk meminta maaf. 

"Bukanya berpikiran negatip seperti itu harusnya sadar betapa pentingnnya seorang guru. Dan kemudian kita tegaskan bahwa Guru juga inginnya belajar tatap muka karena pembelajaran melalui daring ada sisi yg tidak bisa disampaikan kepada anak oleh para guru.

"Sementara itu akun MN saat di hubungi salah satu awak Media melalui lewat messager dan WA tidak membalas sedangkan telponnya tidak aktif.


(Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi lagi",Diduga Oknum Guru SMP Di Kabupaten Muara Enim Menganiaya Murid

dump truk warna putih, membawa mutiara hitam PT. DANA ARTHA MINING(DAM) subkontraktor dari PT. MUSI PRIMA COAL tabrak lari pengendara sepeda motor

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.