MARAK PROSTITUSI BERKEDOK WARUNG KOPI DI KM 57 SUKO AWIN JAYA.

Muarojambi-brantasnews.com| selasa 19 mei 2020, tim investigasi dari dpp lsm brantas, investigasi langsung ke lokasi yang di duga kuat melakukan praktik prostitusi berkedok warung kopi, tampa tebang pilih menemukan beberapa warung yang di duga kuat melakukan prostitusi berkedok warung kopi di wilayah jalan lintas timur jambi pekan baru KM 57 DESA SUKO AWIN JAYA, KEC, SEKERNAN, KAB, MUARO JAMBI.

Tim investigasi, DPP LSM BRANTAS kepada awak media, brantasnews.com, selasa 19 mei 2020. 

Sangat menyayangkan, di tengah merbaknya pandemi wabah covid-19 yang di hadapi dunia termasuk indonesia saat ini.
Berbagai cara sudah di lakukan oleh pemerintah dari jajaran pusat hingga ke pemerintah yang berada di jajaran paling bawah, yaitu pemerintah desa untuk mencegah penyebaran dan memutuskan mata rantai wabah pandemi covid-19.

Namun terpantau di lokasi, tepatnya di KM 57 di desa suko awin jaya, kecamatan sekernan, kabupaten muaro jambi. Diduga kuat Praktik prostitusi berkedok warung kopi masih terus berjalan di tengah wabah pandemi covid-19.

Seperti yang di sampaikan Sulaiman ketua bidang investigasi DPP LSM BRANTAS," iya juga Menyampaikan, Diduga kuat maraknya kegiatan prostitusi berkedok warung kopi di tengah wabah pendemi covid-19 ini akan memicu dampak menambahnya angka penyebaran covid-19.

Karna di warung kopi yang di duga kuat melakukan praktik prostitusi tersebut bukan warga sekitar saja yang menjadi pengunjung, namun ada juga yang dari luar daerah.

sulaiman juga mengatakan, terpantau di lokasi sopir mobil truck yang berasal dari berbagai daerah, seperti yang terlihat di lokasi ada beberapa mobil yang mampir menggunakan nopol B, BH, BK, BE, BL dan lain-lain,"ujarnya.
Sulaiman ketua bidang investigasi dari DPP LSM BRANTAS," iya juga menyampaikan sangat menyayangkan kinerja SATPOLPP kabupaten muaro jambi yang terkesan tutup mata.

Sulaiman," (tim investigasi), sayo selaku controll social agen of change untuk masyarakat, sangat menyayangkan kinerja dari SATPOLPP kabupaten muaro jambi ini. 

Mereka seolah-olah membiarkan dan terkesan tutup mata terhadap maraknya warung remang-remang yang di duga kuat melakukan praktik prostitusi di wilayah hukum kabupaten muaro jambi ini.

Sayo(sulaiman) sudah melakukan penyamaran di beberapa warung kopi yang berada di km 57. 
Sayo nyamar pura-pura jadi tamu/pengunjung di warung kopi tersebut.

Karna saat ini bulan puasa rhamadan mako sayo mampir dengan alasan numpang beristirahat, wanita yang berada di warungpun menawarkan saya untuk minum kopi. 

Wanita warungbkopi, " bang mau minum kopi bang...???

Sulaiman," sayo numpang istirahat bentar yuk capek nian.

Wanita warung kopi," kalo mau istirahat di dalam bae bang, biar di kawani cwek...!!!

Sulaiman," emangnyo brapo tarifnyo kalo di kawani cwek...?

Wanita warung kopi," macam-macam bang, tergantung cewek nyo, kalo sotem ado yang Rp 300.000 ado jugo yang 150.000, begitulah ujar wanita yang berada di warung kopi tersebut.

Setelah sayo berbincang-bincang sayo pun pamit dengan alasan pulang ke sengeti.
Sayo selaki ketua bidang investigasi DPP LSM BRANTAS meminta aparat penegak hukum yang berwenang dan satpolpp kabupaten muaro jambi, segera melakukan tindakan terkait dugaan prostitusi berkedok warung kopi di seputaran KM 57 DESA SUKO AWINJAYA, KEC, SEKERNAN, KABUPATEN MUARO JAMBI.

Karna jika hal ini kita biarkan dan akan terus berkelanjutan bagaimana wabah pandemi covid-19 Ini akan berakhir, pemicu penularannya hanya di biarkan saja tampa di lakukan penindakan," tutupnya.
Berbagai macam tarif yang di tawarkan oleh pelaku prostitusi, mulai dari sotem Rp 300.000 hingga Rp 150.000. yang di tawarkan wanita yang di duga salah satu pelaku prostitusi terbsebut.

Wanita yang di duga kuat melakukan praktik prostitusi tersebut berasal dari berbagai macam daerah, seperti dari palembang dan pulau jawa.
Dalam hal ini ketua dewan pimpinan pusat lembaga swadaya masyarakat berani berjuang sampai tuntas (dpp lsm brantas) buka suara terkait dugaan praktik prostitusi berkedok warung kopi, hasil temuan dari tim investigasi anggotanya.

Bardion (KETUA DPP LSM BRANTAS)," mengatakan kepada awak media brantasnews.com, sangat nenyayangkan kinerja dari aparatur penegak hukum di wilayah muaro jambi khususnya dari institusi POLRI di wilayah hukum POLRES muaro jambi dan Satpolpp kabupaten muaro jambi, yang terkesan membiarkan bissnis lendir itu terus berjalan dan terkesan tutup mata," ujuarnya.

Beliau (bardion) juga menyampaikan agar aparatur pengak hukum dan satpolpp kabupaten muaro jambi segera menertibkan warung remang-remang yang di duga kuat melakukan praktik prostitusi berkedok warung kopi tersebut, dan beliau juga menambahkan jangan hanya masjid yang di tutup dan di larang umat muslim untuk melakukan aktifitas ibadah di rumah  ALLAH SWT, jika di bandingkan potensi penularan covid-19 di masjid dan di warung kopi, menurut beliau akan lebih besar dampak penularannya di warung kopi tersebut ketimbang di masjid, karna menurut beliau orang yang datang berkunjung kewarung kopi tersebut berasal dari mana-mana dan terkesan lebih jorok. Sedangkan umat muslim yang datang ke masjid untuk melakukan ibadah sudah berani di pastikan mereka dalam ke adaan bersih, karna dalam islam di wajibkan bersih saat hendak melakukan ibadah," ujarnya. 
Bardion," ( KETUA DPP BRANTAS) saya sangat menyayangkan kinerja satpolpp kabupaten muaro jambi dan aparatur penegak hukum wilayah kabupaten muaro jambi khususnya dari institusi polri dengan wilayah hukum POLRES MUARO JAMBI terkesan tutup mata, kenapa masjid tempat umat muslim beribada yang di tutup dan dilarang melakukan aktifitas ibadah, sedangkan prostitusi yang berkedok warung kopi malah di biarkan tidak di lakukan penutupan. Jika kita bandingkan potensi penularan covid-19 di masjid dan di tempat prostitusi tersebut, tentulah potensi penularan berdampak lebih besar di tempat prostitusi itu, karna pengunjung yang datang ketempak maksiat itu berasal dari berbagai macam daerah dan kebersihan tubuhnya tidak dapat di jamin, sedangkan umat muslim yang datang k masjid hendak melakukan ibadah sudah tentu mereka dalam ke adaan bersih, karna perintah ibadah haruslah dalam ke adaan yang bersih", uajrnya. 

Saya (bardion) meminta kepada pihak yang berwajib, untuk segera menertibkan warung yang diduga kuat melakukan praktik prostitusi berkedok warung kopi yang berada di KM 57, DESA SUKO AWIN JAYA, KEC, SEKERNAN, KAB, MUARO JAMBI. demi mendukung program pemerintah pusat untuk memutuskan mata rantai penyebaran wabah pandemi covid-19,"tutupnya.

Reporter.    : suherman
Editor.         : a.k
Sumber.      : brantasnews.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi lagi",Diduga Oknum Guru SMP Di Kabupaten Muara Enim Menganiaya Murid

dump truk warna putih, membawa mutiara hitam PT. DANA ARTHA MINING(DAM) subkontraktor dari PT. MUSI PRIMA COAL tabrak lari pengendara sepeda motor

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.