Mafia CPO Merajalela Menjalankan Aksinya," Ditengah Negara Hadapi Pandemi Covid-19

Mafia CPO Merajalela Menjalankan Aksinya," Ditengah Negara Hadapi Pandemi Covid-19

Bengkalis-brantasnews.com|12 Mei 2020
Truk tangki CPO nampak sedang 'kencing' CPO di kawasan jalan lintas  Kandis dan Duri  yang tiap harinya disinyalir ada pembiaran  CPO ilegal terang-terangan di curi di muka umum.
Data Statistik 2016 bahwa Riau memiliki kebun kelapa sawit lebih kurang 2,4 juta hektare.  Dimana 1,3 juta hektare di antaranya adalah kebun rakyat dan 1,1 juta hektare kebun Perusahaan Besar Negara (PBN) dan Perusahaan Besar Swasta (PBS). 
 
"Kendati kebun kelapa sawit berada di Riau terluas di Indonesia bahkan dunia, minyak kelapa sawit mentah crude palm oil (CPO) ilegal diangkut dan di antar keberbagai wilayah  di duga mengalir juga ke Malaysia,
 
"Ini memang ironis mendapatkan keuntungan yang sangat besar dalam investasi di sektor perkebunan di CPO dari Riau,
 
Produk akhir berbahan dasar CPO milik Riau ditampung oleh para penadah, diperoleh dari para supir truk tangki, dengan permainan yang saling menguntungkan bahkan CPO ilegal Riau di duga ada juga diekspor ke Malaysia  diolah jadi minyak goreng
 
Hasil investigasi ketua DPD Lsm Brantas  (Dewan perwakilan daerah kembaga swadaya masyarakat berani berjuang sampai tuntas) Provinsi riau Antonio Hasibuan selama ini melihat, aktivitas penampungan CPO Ilegal semakin marak di kabupaten Bengkalis dan kabupaten siak. Penampungan CPO Ilegal dari sepanjang jalan lintas Kandis arah duri dalam pantauan lsm brantas puluhan titik lokasi penampungan CPO Ilegal, yang terbanyak dari jalan lintas Kandis kearah duri.

Terpantauan para pelaku penampung dan penadah CPO ilegal ini memanggil supir truk yang melintas di jalan raya, dan ada juga yang sudah langganan agar masuk ke dalam gudang penampungan terang. Area tempat mafia CPO Ilegal ini sangat mudah dilihat.

Aparatur penagak hukum dari instansi polri diwilayah hukum Polda Riau  khususnya polres Bengkalis disinyalir adakan pembiaran aksi para mafia CPO disinyalir kepolisian setempat  tutup mata.
 
Dalam aksi cara kencing CPO digudang penampungan para supir truk masuk ke lokasi kencing, supir membuka segel dari kran atau dari atas tutup tangki truk. 

Biasanya supir truk CPO 'kencing' atau membuang muatan CPO sekitar 1 gelang hingga 3 gelang. Satu gelang setara dengan 70 liter.

Satu gelang drum itu dibandrol harganya kurang lebih Rp 300 ribu hingga Rp400 ribu tergantung harga pasar CPO dunia. 

Supir sekali kencing CPO bisa mengantongi uang pulang untuk anak istri dan 'main' di jalanan sekitar Rp750 ribu hingga Rp900 ribu.

Supir dapat lebih besar dibanding dikasih uang operasional oleh bos pemilik truk yang ngasih hanya sekitar Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per hari. Itu pengakuan supir inisial JS ," kata JS lagi.
 
CPO kencing ini ditampung dalam tangki berkapasitas ukuran 1000 liter dan setelah penuh seukuran tangki, maka datanglah truk tanki CPO kosong dan dipompalah CPO dalam tangki tadi ke dalam truk CPO kosong tersebut hingga terisi penuh.

Jalanlah truk itu dari Kandis menuju tujuannya bisa ke Dumai dan juga bisa ke arah utara Medan dengan mengantongi surat DO dititip di jalanan dari jaringan yang terorganisir rapi ini. 
 
Di duga para supir untuk mengelabui perusahaan tempat tujuan bongkar CPO, biasanya supir mengganti CPO yang telah di jual ke mafia, dengan mengisi air dalam plastik besar dalam jumlah banyak, ketika sampai dibongkaran pabrik perusahaan, plastik dibocorkan agar air tumpah.
 
Dan di duga ada juga dengan pola membawa bandol. Ketika truk masuk melewati pos security perusahaan, bandol dan air ikut ditimbang, setelah selesai CPO dicurahkan.

Dalam pantauan lsm Brantas modus penampungan CPO  ilegal ini beroperasi dengan kerjasama antara kaki tangan mafia CPO dengan para supir dan kernet mobil tangki CPO.

Dimulai dari lokasi penampungan, Ada yang berlokasi dipinggir jalan lintas yang disamarkan dengan warung dan di belakangnya ditutupi tenda agar kolam/bak CPO tak mudah dilihat.

Ada juga yang memilih tersembunyi, namun tak jauh dari jalan lintas. Selain membuat bak atau kolam, ada yang memakai drum untuk menampung. 
 
Ketua Lsm Berani Berjuang Sampai Tuntas (Brantas) Provinsi Riau, Antonio Hasibuan mengatakan praktik perdagangan CPO ilegal di Riau ini agar ditindak. Yang mana Kondisi Negara sedang menghadapi masalah yang serius dalam memberangus Corona virus deselse(Covid-19)

Terpantau dilapangan kepolisian di daerah Polda Riau khususnya Polres Bengkalis terkesan tutup mata adanya CPO ilegal tersebut.

Adanya pembiaran dari kepolisian Polda Riau khususnya polres bengkalis terpantau para mafia CPO justru semakin mendorong niat jahat sekelompok orang dalam melakukan adanya tindak pidana terang-terangan.

Mafia CPO di Riau sudah tidak rahasia umum lagi Dimata masyarakat wilayah Kandis dan duri dengan istilah 'tengki kencing di jalan' diperkirakan sudah marak terjadi sudah sejak lama tapi semakin lama modus ini semakin eksis dikarenakan patut diduga pihak aparat keamaan main mata dengan tempat-tempat penampung tengki kencing di jalan lintas Kandis dan duri. 

Ketua LSM Brantas akan laporkan kasus ini kepada Kapolri dan Panglima TNI harus turun tangan untuk menindak semua pelaku.

Report. : (tim)
Editor.   : red



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi lagi",Diduga Oknum Guru SMP Di Kabupaten Muara Enim Menganiaya Murid

dump truk warna putih, membawa mutiara hitam PT. DANA ARTHA MINING(DAM) subkontraktor dari PT. MUSI PRIMA COAL tabrak lari pengendara sepeda motor

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.