MARI BERHARAP YANG TERBAIK, SIAPKAN YANG TERBURUK

MARI BERHARAP YANG TERBAIK, SIAPKAN YANG TERBURUK

 Aceh Tamiang BrantasNews.com Yang tentu tak ada salahnya saat ini kita banyak bicara tentang era "new normal" atau pola kehidupan normal sehari-hari seperti biasanya dilakukan namun disertai cara berfikir, cara pandang dan perilaku baru karena harus disesuaikan dengan protokol kesehatan agar kita dapat terhindar dari Covid-19. Menyiapkan pola kehidupan dalam "new normal" tentu baik saja. Namun, jangan sampai melalaikan kita untuk fokus menyiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dalam hari hari ke depan ini. Sungguh dampak sangat buruk dapat terjadi bila kita gagak bersikap hati-hati. 

Ini penting karena pada hari hari ini, kita tengah dihadapkan pada potensi datangnya gelombang besar penularan Covid-19 akibat arus mudik yang nampaknya tak tertahankan lagi. Migrasi warga dari dari zona-zona merah (tempat yang penduduknya sudah banyak tertular Covid-19 seperti Medan dan sekitarnya) ke berbagai wilayah di Aceh dapat berdampak pada terjadinya penularan massal.

Arus mudik yang dengan susah payah kita coba cegah, nampaknya tak sepenuhnya berhasil. Kebocoran manusia di sana sini telah terjadi dan nampaknya akan semakin besar jumlahnya menjelang hari lebaran.

Di saat para pemudik dari zona merah ini benar-benar tiba di tempat tujuan di berbagai daerah, tak terelakkan lagi potensi penularan menjadi dan tak mustahil gelombang pasien Covid-19 akan membanjir.

Tentu kita tak ingin apa yang kita bicarakan ini menjadi. Kita juga tak ingin pembicaraan ini terkesan menakut-nakuti. Tapi kita perlu perlu bersikap rasional dalam menghadapi peristiwa yang tengah terjadi di hadapan kita. Lihatlah, gelombang mudik cukup besar telah terjadi. Dan juga lihat, begitu padat warga berduyun-duyun ke pasar tanpa peduli dengan aturan jaga jarak. Mereka tak ragu masuk dalam kerumunan dan tak tampak peduli atau khawatir tertular. Jadi apa salahnya kita bicara untuk mempersiapkan kemungkinan yang terburuk yang bisa terjadi di negeri kita dalam waktu dekat ini agar kita bersiap. Sekali lagi, ini sama sekali tidak berarti kita berharap musibah akan terjadi.

Namun, mari kita bersiap. Jangan sampai kita kecolongan. Bagi wilayah yang kebanjiran pemudik dari zona merah, dan para memudik itu banyak yang tak mengikuti protokol kesehatan, siapkanlah jumlah tenaga medis yang cukup. Perbanyak tempat perawatan pasien Covid-19 karena sangat mungkin jumlah kamar dan tempat tidur di rumah sakit yang tersedia tak akan mencukupi. Pastikan alat pelindung diri buat para tenaga medis mencukupi. Dan...yang tak kalah penting, siapkan peti jenazah dan petugas. Jangan sampai kekurangan. Ajari mereka protokol memakaman yang benar. Jangan sampai jenazah Covid-19 tak tertangani sesuai standar prosedur seharusnya. Ini yang jarang dibicarakan.

Sekali lagi, kita tentu tak berharap musibah besar akan terjadi setelah kita berlebaran. Agar musibah tak terjadi, mari sekuat tenaga kita ingatkan sekali lagi saudara-saudara kita untuk berhati-hati. Ingat membangun sikap hati-hati itu sangat berbeda dengan membangun rasa takut dan panik. Jangan salah persepsi.

Mohon Maaf lahir bathin. Semoga kita semua selamat. Dan..selamat juga menjalankan lebaran secara cerdas.

Semoga Allah SWT memudahkan apa yang ingin kita lakukan demi kebaikan kita semua 

Reporter.   : (jon)
Editor.        : a.k

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi lagi",Diduga Oknum Guru SMP Di Kabupaten Muara Enim Menganiaya Murid

dump truk warna putih, membawa mutiara hitam PT. DANA ARTHA MINING(DAM) subkontraktor dari PT. MUSI PRIMA COAL tabrak lari pengendara sepeda motor

Kebakaran Hebat di Kelurahan Kampung Nalayan, Jalan Baharek Ujung.